Judul : Tentang Vertikultur
link : Tentang Vertikultur
Tentang Vertikultur
Berasal dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, jadi vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian ini cocok sekali bagi warga perkotaan ataupun yang tidak memiliki lahan luas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk sekitar 20 batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan mendorong seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Dengan cara vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang seru.Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur sangat banyak, tergantung kondisi dan keinginan. Pada umumnya berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, polybag pun juga bisa.
Kelebihan dari vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pakcoy, caisim (sawi), katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
Untuk tujuan komersial, pengembangan vertikultur ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Sedangkan untuk hobi, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.
Vertikultur dapat dikatakan sebagai teknologi alternatif sistem pertanian. Sistem vertikultur mengambil prinsip-prinsip dasar bercocok tanam, yakni menyediakan media tanam dengan kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Kalau selama ini sistem pertanian konvensional, menanam langsung dilakukan di atas hamparan lahan pertanian secara horizontal, sebaliknya, sistem vertikultur menggunakan bantuan media secara vertikal.
Sekilas mungkin cara menanamnya cukup sulit dan rumit, tapi sebenarnya tidak begitu juga. Cara memakainya sama persis seperti teknik bercocok tanam konvesional, hanya saja tampatnya berada di undakan. Tingkat kesulitannya tergantung pada bentuk, teknik, sistem yang digunakan.
Ada 2 jenis vertikultur, yaitu:
Vertikultur Konvesional
Menggunakan tanah untuk media tanamnya. Cara penanamannya sama seperti ketika anda menggunakan polybag/pot pada umunya, hanya saja media tanam dan tanamannya disusun secara vertikal. Penyiraman serta pemupukan tanaman bisa di kreasi sendiri.
Vertikultur Hidroponik
Merupakan perpaduan antara vertikultur dan hidroponik. Media tanamnya tidak menggunakan tanah seperti biasanya, melainkan seperti cocopeat, arang sekam, rockwoll, perlite, dll.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk vertikultur adalah bahan yang kuat agar tidak mudah roboh tapi juga mudah untuk dipindah. Media tanam yang digunakan juga harus tanah yang gembur dan memiliki kandungan yang dimiliki unsur hara. Sebagian besar tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis, jadi pastikan juga tempat vertikulturnya cukup untuk cahaya mataharinya.
Kami juga menyediakan plastik polybag untuk penanaman. Ukuran dapat minta sesuai keinginan. Untuk info lebih lengkap tentang penjualan plastik polybag, silahkan buka saja di Penjualan Plastik Polybag.
Demikianlah Artikel Tentang Vertikultur
Sekianlah artikel Tentang Vertikultur kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tentang Vertikultur dengan alamat link https://jualpolybag99.blogspot.com/2016/05/tentang-vertikultur.html
0 Response to "Tentang Vertikultur"
Posting Komentar